Return to site

Pengobatan Gonore Dengan Antibiotik, Masihkah Ampuh?

Gonore adalah penyakit menular seksual yang cukup umum dan biasanya terjadi pada orang yang masih aktif berhubungan seksual. Mengingat gejala gonore cukup mengganggu, pengobatan gonore harus dilakukan sesegera mungkin.

broken image

Bagaimana pengobatan gonore dilakukan?

Untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi bakteri gonore di tubuhnya, dokter akan melakukan analisis berdasarkan sampel selnya. Sampel ini bisa diperoleh lewat tes urine dan swab di area yang terdampak seperti tenggorokan, uretra, atau vagina.

Di beberapa negara, ada juga pilihan untuk melakukan swab test di rumah dan mengirimkan sampel ke laboratorium. Hasilnya pun bisa dikirimkan lewat surat elektronik atau telepon.

Pengobatan gonore utamanya adalah pemberian antibiotik pada penderita yang terjangkit. Jangka waktu pengobatan dapat berbeda tergantung dengan tingkat keparahan masing-masing penderita. Bagi penderita dengan gonore yang parah dan sudah menyebar ke organ tubuh lain, pengobatan akan berlangsung lebih lama.

Perlukah antibiotik dalam pengobatan gonore?

Penyakit gonore disebabkan karena bakteri Neisseria gonorrhoeae. Apabila bakteri yang ada dalam tubuh masih sensitif terhadap antibiotik, antibiotik bisa digunakan sebagai langkah medikasi.

Bagi orang yang menderita gonore akibat infeksi menular seksual, dokter akan meresepkan dua jenis antibiotik:

  • Ceftriaxone
  • Azithromycin atau Doxycycline

Dosis pengobatannya bergantung pada seberapa parah infeksi gonore yang diderita. Apabila pasien alergi terhadap Ceftriaxone, maka pengobatan lain yang bisa dicoba adalah:

  • Gemifloxacin (oral)
  • Gentamicin (suntik)

Centers for Disease Control and Prevention atau CDC merekomendasikan dual therapy dengan menggunakan dua jenis obat, yaitu:

  • Intramuscular ceftriaxone (250 mg)
  • Oral azithromycin (1 gr)

Bagi penderitanya, sangat penting untuk disiplin mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter. Selain itu, jaga kerahasiaan pengobatan Anda. Bagi dua orang yang sama-sama menderita gonore, belum tentu akan mendapatkan resep obat yang sama.

Pengobatan memang bisa menghentikan infeksi dalam tubuh. Meski demikian, luka atau kondisi yang sudah terjadi akibat bakteri ini tidak bisa dikembalikan seperti sedia kala.

Benarkah gonore kian sulit diobati?

Dikutip dari laman De Nature Webstore, WHO pernah merilis bahwa gonore menjadi salah satu penyakit yang kian sulit diobati. Bahkan, bakteri Neisseria gonorrhoeae bisa menjadi kebal terhadap antibiotik!

Gejala resistensi ini ditemukan di Jepang, Spanyol, dan Prancis. Bukan tidak mungkin kekebalan bakteri penyebab gonore ini bisa meluas ke penjuru dunia.

Kasus resistensi pertama terjadi pada November 2017 lalu di Quebec, Kanada. Pemberian antibiotik ceftriaxone lewat suntik tidak efektif mengobati gonore. Fakta ini jelas menjadi pertanyaan besar bagi para ahli, apakah pengobatan gonore semakin sulit?

WHO bekerja sama dengan The Global Antibiotic Research and Development Partnership terus menginvestigasi bakteri-bakteri ‘bandel’ ini. Target akhirnya tentu saja menemukan pengobatan baru yang ampuh mengalahkan bakteri penyebab gonore. Bahkan dipercaya ada obat alami gonore, namun keefektifannya belum bisa dibuktikan.

Selama pengobatan yang benar-benar mutakhir belum ditemukan, alangkah bijaknya melakukan hubungan seksual aman dengan menggunakan kondom dan tidak gonta-ganti pasangan.